Imam Hasan Al-Bashri berkata:
قرَّاء القرآن ثلاثة نفر: قوم اتخذوه بضاعةً؛ يطلبون به ما عند الناس. وقوم أجادوا حروفه، وضيعوا حدوده؛ استدَرُّوا به أموال الولاة، واستطالوا به على الناس، وقد كثر هذا الجنس من حملة القرآن، فلا كثَّرَ الله جمعَهم ولا أبعد غيرَهم. وقوم قرؤوا القرآن، فتدبروا آياته، وتداوَوْا بدوائه، واستش:فوا بشفائه، ووضعوه على الداء من قلوبهم، فهم الذين يُستسقَى بهم الغيث، وتُسدَى من أجلهم النعم، وتُستدفَع بدعائهم النقم، أولئك حزب الله، ألاَ إن حزب الله هم الغالبون.
Para pembaca Al-Qur'an ada tiga golongan, yaitu:
Pertama, golongan yang menjadikan Al-Qur’an sebagai komoditas (sarana) untuk mencari keuntungan di sisi manusia (urusan duniawi belaka).
Kedua, golongan yang menguasai huruf-huruf Al-Qur’an, menyia-nyiakan aturan-aturan Al-Qur’an, menggunakan Al-Qur’an untuk mengais harta para penguasa, dan menzalimi (menipu, membohongi, dll.) manusia. Golongan seperti ini banyak di kalangan penghafal Al-Qur'an, semoga Allah tidak memperbanyak jumlahnya dan menjauhkan yang lainnya.
Ketiga, golongan yang membaca Al-Qur'an, merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an, berobat dengan obat Al-Qur’an, mencari kesembuhan dengan penyembuh Al-Qur’an, menggunakan Al-Qur’an sebagai obat untuk hati mereka, sebab dengan wasilah merekalah (pembaca Al-Qur’an ini) pertolongan dilimpahkan, demi merekalah (pembaca Al-Qur’an ini) nikmat digelontorkan, dan berkat doa merekalah (pembaca Al-Qur’an ini) bencana dihindarkan, merekalah (pembaca Al-Qur’an ini) adalah golongan Allah, sesungguhnya golongan Allah-lah yang beruntung.
Wallahu A’lam
Sumber: Kitab Adabul Hasan Al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawaidhuhu, hal. 95.