Rukun-rukun membaca yang benar ada tiga:
1.) Bacaannya tersambung (mutawatir) dari sanad yang benar dari Rasulullah saw.
2.) Bacaannya sesuai dengan kaidah bahasa Arab dari segi kefasihan maupun yang lebih fasih.
3.) Bacaannya sesuai dengan tulisan khat dalam rasm Mushaf Utsmani.
Aturan-aturan membaca ada tiga yaitu; at-Tartil, at-Tadwir, dan al-Hadr. Ini adalah nama-nama istilah yang mutlak bagi ulama tajwid untuk menyifati cepat atau lambannya membaca Al-Qur’an.
1.) At-Tartil: Membaca Al-Qur’an dengan lamban dan menghadirkan ketenangan serta menempatkan setiap huruf sesuai dengan hak dan tempatnya.
2.) Al-Hadr: Membaca Al-Qur’an dengan cepat dan melipat-lipat disertai menempatkan setiap huruf sesuai dengan hak dan tempatnya.
3.) At-Tadwir: Membaca Al-Qur’an dengan tidak cepat dan tidak lamban, yaitu antara at-Tartil dan al-Hadr.
Ketiga aturan di atas diperbolehkan dan ketiganya terkumpul dalam kata (الترتيل) yang dijelaskan pada surah Al-Muzammil ayat 4. Dan yang lebih penting dari membaca Al-Qur’an adalah merenungkan maknanya dan menjaga waqaf dan ibtida’nya.
Wallahu A’lam
Penerjemah: Saifur Ashaqi
Sumber: Kitab Haqqu at-Tilawah karya Husni Syaikh Utsman dari Mesir
ADS HERE !!!