Tahun 1915, Einstein mengajukan teori bahwa waktu adalah sesuatu yang relatif, bahwa besaran waktu berubah-ubah menurut ruang, kecepatan orang bepergian, dan gaya gravitasi pada saat itu. Mengingat perbedaan besaran waktu, periode penciptaan alam semesta yang dinyatakan dalam tujuh ayat Al-Qur’an sangat cocok dengan perkiraan ilmuwan. Periode enam hari menurut Al-Qur’an dapat dianggap sebagai enam periode. Karena, mengingat relativitas waktu, satu “hari” mengacu hanya pada periode 24 jam yang dialami di Bumi di bawah kondisi yang berlaku setempat. Namun, di tempat lain di alam semesta, pada waktu yang lain dan pada kondisi yang lain, satu “hari” bisa mengacu pada periode waktu yang jauh lebih panjang.
Maka jelaslah betapa waktu itu memang sangat relatif. Waktu menurut ukuran manusia berbeda dengan waktu menurut Allah swt. waktu untuk ukuran manusia tidak lain hanyalah kesepakatan di antara manusia belaka dengan perhitungan yang didasarkan pada peredaran bulan dan matahari. Relativitas waktu ini sangat tepat memberikan perspektif tentang penciptaan alam semesta yang berlangsung 15-20 miliar tahun silam.
Semua penjelasan itu menunjukkan bahwa jauh sebelum Einstein dilahirkan, teori relativitas sudah dihadirkan kepada manusia oleh Al-Qur’an. Hanya saja, semua manusia pada zaman dulu belum bisa menjabarkan hal itu. Baru setelah Einstein menemukan teori ini, kandungan Al-Qur’an tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah ke hadapan public sebagai pengetahuan baru. Untuk itu, relativitas waktu yang disebutkan dengan sangat jelas di dalam Al-Qur’an yang mulai diturunkan pada tahun 610 M. menjadi bukti lain bahwa Al-Qur’an merupakan kitab suci yang ajaib dan mengandung kebenaran yang hakiki.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!