Namanya adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Khalid bin Muhammad bin Said al-Makhzumi al-Makki. Beliau lebih dikenal dengan julukan Qanbul. Ada perbedaan pendapat tentang sebab pemberian julukan tersebut, ada yang mengatakan bahwa beliau dari warga “Qanabilah” di daerah Makkah. Ada yang mengatakan bahwa beliau memakai obat yang untuk penyakit yang dideritanya, menurut para apoteker, dikenal dengan nama “Qunbil” (قنبيل) (memakai ya’ setelah huruf ba’, kemudian dibuang huruf ya’nya untuk meringankan pengucapan, maka dibacalah “Qanbul”). Karena seringnya memakai obat tersebut, maka ia kemudian dikenal dengan sebutan Qanbul.
Beliau lahir di Makkah pada tahun 175 H.
Perjalanan Intelektualnya
Belajar dan membaca Al-Qur’an kepada Ahmad bin Muhammad bin ‘Aun al-Nabbal, imam al-Bazzi, Abu al-Hasan al-Qawwas dan Ma’ruf bin Misykan.
Beliau merupakan imam qira’at yang mutqin dan dhabith, pemungkas para imam di Hijaz, dan termasuk pembesar perawi Imam Ibnu Katsir dan paling tsiqah (terpercaya).
Imam al-Bazzi didahulukan daripada Qanbul karena beliau lebih tinggi sanadnya. Karena imam Qanbul sendiri juga belajar kepada Imam al-Bazzi, sehingga menurut hitungan periwayatan, beliau lebih rendah (nazil) daripada imam al-Bazzi.
Menurut Abdullah al-Qashsha’, kedudukan imam Qanbul ini berada di atas perwira di Makkah karena seorang perwira tidak akan mendampingi seseorang kecuali dari kalangan orang mulia dan baik supaya ia berada pada jalur yang benar terhadap sesuatu yang berhubungan dengan hukum dan perdata. Mereka menyertainya karena ilmu dan keutamaannya di sisi mereka. Perlakuan seperti ini saat beliau berada di pertengahan umurnya. Terpuji perjalanan hidupnya.
Di antara murid-muridnya yang belajar kapadanya adalah Abu Rabi’ah Muhammad bin Ismail, yang termasuk santri seniornya, Muhammad bin Abdul Aziz dan Ahmad bin Musa bin Mujahid, pengarang kitab “Al-Sab’ah”, dan Muhammad bin Ahmad bin Syambudz, beliau adalah temannya.
Dikatakan bahwa ketika beliau sudah sepuh, berhenti mengajar sebelum wafat tujuh tahun atau sepuluh tahun.
Setelah mengabdi dan berkhidmah kepada kitab Allah, beliau dipanggil oleh pemiliknya pada tahun 271 H. di Makkah.
Sumber: Situs PBNU
ADS HERE !!!