“Dan Kami
telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan
hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. Al-Hijr : 22)
Dalam ayat
ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga
awal abad ke-20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui
hanyalah bahwa angin menggerakkan awan. Namun, penemuan meteorologi modern
telah menunjukkan peran “mengawinkan” dari angin dalam pembentukan hujan.
Para ilmuwan
menjelaskan bahwa kadar air di awan sangatlah sedikit, hanya 2% dari total air
yang melayang-layang di atmosfer. Sementara itu, jumlah air yang melayang di
atmosfer tidak lebih dari 0,036% dari total air yang ada di bumi. Artinya,
kadar air yang ada di awan tidak lebih dari 0,00072% dari keseluruhan air yang
ada di bumi. Pada lapisan atmosfer, air yang melayang berbentuk
partikel-partikel kecil, sedikit lebih besar daripada micron (kurang dari 0,001
milimeter). Partikel-partikel air itu lantas menempel di udara. Lama kelamaan
partikel air yang menempel di udara semakin banyak sehingga membentuk awan-awan
kumulus. Dibantu embusan angin, awan-awan kumulus itu “dikawinkan”, yang
terjadi ketika dua awan kumulus bersatu. Salah satu awan kumulus itu bersuhu
panas dan yang lainnya bersuhu dingin; atau satu di antaranya bermuatan listrik
positif dan yang lainnya bermuatan listrik negatif. Proses pembentukan awan
juga bisa terjadi dengan perantaraan butiran-butiran debu yang diterbangkan
angin dari permukaan bumi. Butiran-butiran debu itu memerangkap partikel air di
udara yang kemudian membentuk awan. Melalui embusan udara vertikal, awan itu
semakin besar hingga ketika embusan udara vertikal tidak lagi mampu menopang
awan, turunlah hujan, dengan izin Allah.
Dengan demikian, tampak jelas bahwa turunnya hujan tidak
terjadi begitu saja secara kebetulan. Ada kekuatan yang mengatur dan
menempatkan faktor-faktornya ke dalam sebuah mekanisme yang sangat rapi.
Mekanisme itu menjadi sangat rumit jika kita berbicara tentang lokasi dan
besarnya curah hujan. Semua ini menunjukkan bahwa seluruh mekanisme itu
berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!