“Kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69)
Menurut para
pakar, madu dalam porsi yang besar mengandung unsur glukosa dan perfentous
yaitu semacam zat gula yang sangat mudah dicerna. Ilmu kedokteran modern
menyimpulkan bahwa glukosa sangat berguna bagi proses penyembuhan berbagai
jenis penyakit melalui injeksi atau dengan perantaraan mulut yang berfungsi
sebagai penguat. Di samping itu, madu juga memliki kandungan vitamin yang cukup
tinggi.
Madu adalah
“obat yang menyembuhkan bagi manusia” sebagaimana disebutkan dalam ayat
tersebut. Melalui penelitian dan pengamatan klinik diketahui bahwa madu
memiliki efek anti-bakteri dan anti-inflamasi. Madu sangat efektif membersihkan
infeksi dan sel-sel mati di daerah ini tanpa rasa sakit dan pembentukan
jaringan baru. Penggunaan madu sebagai obat telah dijelaskan dalam
tulisan-tulisan kuno. Kini, para dokter dan ilmuwan kembali menemukan bahwa
madu sangat efektif untuk perawatan luka. Dr. Peter Molan, peneliti madu selama
20 tahun dan seorang profesor biokimia di Universitas Waikato, New Zealand,
mengatakan tentang efek anti-mikroba pada madu, “Percobaan acak terhadap
madu menunjukkan bahwa madu lebih efektif mengontrol infeksi luka bakar
daripada perak sulfadiazine, salep anti-mikroba yang paling banyak digunakan di
beberapa rumah sakit untuk luka bakar.”
Informasi
ini dengan mudah memperlihatkan bahwa madu memiliki kemampuan “penyembuh” yang
luar biasa. Tidak ada keraguan lagi bahwa ini adalah salah satu keajaiban
Al-Qur’an yang telah diturunkan oleh Allah yang Mahakuasa.
Wallahu
A’lam
ADS HERE !!!