dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. (QS. Asy-Syùra/42: 39-40)
Ayat 39-40 merupakan tuntunan bagi seorang muslim ketika dizalimi, yaitu dengan jalan membela diri dengan pembelaan yang sesuai dengan kondisi yang mereka hadapi agar tetap ada keadilan di dalamnya dan peng-aniayaan tersebut tidak belanjut, serta memberikan pilihan dengan jalan memaafkan dan berbuat baik terhadap orang yang telah melakukan penganiayaan.
Pada penggalan ayat 40 disebutkan, “barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang ber-buat jahat) maka pahalanya dari Allah.” Sedang di ayat selanjutnya, ayat 43, disebutkan “barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” Ternyata, berdasarkan hasil riset, di antaranya riset yang dilakukan oleh Dr. Frederic Luskin, ahli bidang konseling dan psikologi kesehatan dari Univ. Stanford, bersama timnya menyimpulkan bahwa orang yang belajar memaafkan akan merasa jauh lebih baik, tidak hanya secara emosional, tetapi juga secara fisik. Di antara fakta yang ditemukan dari riset tersebut adalah di mana gejala-gejala psikologi dan fisik seperti sakit punggung yang berkaitan dengan stres, insomnia, dan sakit perut secara drastis berkurang pada penderitanya.

Selain riset di atas, beberapa pakar dan media pernah pula memberikan pernyataan mengenai persoalan ini, di antaranya, artikel berjudul ‘Forgiveness” yang diterbitkan majalah Healing Currents tahun 1996, menyatakan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau kejadian membahayakan keseimbangan emosional dan kesehatan fisik. Selain itu, Prof. Ichiro Kawaci, menyatakan dalam hasil risetnya, berdampak pada resiko sakit jantung tiga kali lebih besar, ataupun menumpuknya lemak pada dinding arteri, menurut Prof. Edward Suarez. Dengan demikian, memilih jalan memaafkan bukan saja baik hanya untuk kehidupan akhirat, tapi pada kesehatan juga.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 105-107.
ADS HERE !!!