Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang meng-hidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. Fushshilat/41: 39)
Fungsi hujan untuk “menghidupkan kembali bumi yang kering dan mati” sudah digambarkan Al-Qur'an berabad-abad yang lalu. Karena di samping air untuk memenuhi ke-butuhan utama makhluk hidup di bumi, hujan juga memiliki sifat menyuburkan. Butiran air yang menguap dari laut dan mencapai awan mengandung zat-zat yang “menghidupkan kembali” tanah tandus. Tetesan hujan dengan fungsi revitalisasi ini disebut “tetesan tegangan permukaan”. Tetesan ini berasal dari lapisan atas permukaan laut yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan permukaan yang tebalnya sepersepuluh millimeter inilah ditemukan sejumlah besar limbah organik yang terbentuk dari dekomposisi alga dan zooplankton mikroskopis. Sebagian limbah ini terkumpul dan menyerap unsur-unsur seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang jarang ditemukan di dalam air laut di samping juga logam berat seperti tembaga, seng, kobalt, dan timbal. Biji-bijian dan tanaman mendapatkan garam mineral dan unsur-unsur yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dari tetesan hujan ini.
Ketika hujan turun, butiran air yang mengenai tanah akan menyebabkan partikel-partikelnya me-ngembang, dan volumenya membesar. Hal ini terjadi karena ketika ada air berlimpah, ruang antara partikel-partikel tanah melebar dan dimasuki lebih banyak partikel air dan ion-ion yang terlarut di dalamnya. Ketika air dan unsur gizi yang terlarut di dalamnya meresap di antara lapisan-lapisan, ukuran partikel tanah mengembang. Akibatnya, partikel-partikel ini berfungsi sebagai tempat penampungan air yang menghidupkan atau menyuburkan tanah. Karena kasih sayang Allah terhadap manusia sajalah air tertampung dengan cara demikian tanpa bocor atau merembes ke bawah di tarik gaya gravitasi. Jika tanah tidak bisa menampung air dan mineral yang terlarut di dalamnya, air akan bocor ke bagian bumi paling dalam.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 88-89
ADS HERE !!!