“yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yang lebih mengetahui (Muhammad)”. (QS. Al-Furqãn/25: 59)
Menurut para astronom, sekitar 23% dari alam semesta ini tersusun oleh sesuatu yang aneh yang tidak diketahui substansinya, karena itu disebut sebagai dark matter yang mempunyai massa dan bergerak mengelilingi galaksi tetapi tidak terlihat. Dark matter sangatlah banyak di galaksi kita Bima sakti, melebihi banyaknya bintang-bintang dengan perbandingan sepuluh berbanding satu. Meskipun tidak tampak, namun dark matter ini dapat dideteksi karena membelokkan cahaya yang mendekatinya, layaknya seperti kaca, sehingga lokasinya dapat diketahui dari banyaknya distorsi optikal yang ditimbulkannya. Mengenai keberadaan benda-benda angkasa yang digolongkan sebagai dark energy dan dark matter karena tidak memancarkan cahaya yang sekitar 96% nya merupakan benda alam semesta juga dinyatakan dalam ayat ini “...dan apa yang ada di antara keduanya…”
Kata bainahumã pada ayat ini mempunyai pengertian yang luas mencakup segala sesuatu di antara bumi dan langit, yang teori belakangan ini menyebutnya sebagai dark matter. Para ilmuwan masih berusaha keras untuk menjelaskan dan mencari bukti dark matter yang keber-adaannya dapat dideteksi oleh interaksi gravitasi dengan benda-benda angkasa yang kelihatan. Karena sulitnya mengidentifikasi gaya anti gravitasi ini maka disebut saja sebagai dark energy. Jika kita menambahkan dark energy sebagai kekuatan yang membuat alam semesta mengembang, kita akan mendapatkan bahwa dark energy ini merupakan total massa yang melebihi benda lainnya baik yang tampak maupun yang tidak tampak (dark matter). Ingat persamaan Einstein bahwa energi dapat berubah menjadi massa. Dark matter merupakan 23% dari benda angkasa. Bagian terbesar dari ruang angkasa yaitu 73% diisi oleh dark energy, sedangkan benda-benda ruang angkasa yang terlihat memancarkan cahaya seperti bintang, planet, gas, dan debu hanyalah 4% saja
Wallahu A'lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Sumber: Umar Juoro, Kebenaran Al-Qur'an Dalam Sains, hal. 56-59.
ADS HERE !!!