“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main”. (QS. Al-Anbiya'/21: 16)
Ayat di atas mengandung bukti ilmiah, sebagaimana telah diketahui bahwa alam semesta ini awalnya menyatu kemudian mengalami ledakan besar (big bang) menjadikannya terpisah. Keterpisahan itu memunculkan beberapa bagian yang menjadi matahari-matahari (bintang-bintang; benda menghasilkan cahaya sendiri) dan planet-planet (termasuk di dalamnya bumi) yang membentuk tata surya dan galaksi.
Setelah kemunculan benda-benda di ruang angkasa tersebut, maka muncul pula di antara itu ada benda-benda yang disebut materi antar bintang dalam bahasa ilmiahnya adalah interstellar galactic material. Materi ini terdiri atas 60% hidrogen, 38% helium, dan 2% unsur-unsur lain. Dari materi antar bintang, 99% terdiri atas gas dan 1% berupa debu. Menurut ilmuwan materi galaktik ini sangatlah halus dan dianggap sebagai debu, asap, atau gas, namun meski demikian substansi ini memiliki masa lebih besar daripada total seluruh galaksi di ruang angkasa.
Ringkasnya, apa yang disebut materi galaktik antar bintang inilah yang sebagaimana disebut dalam Al-Qur'an “menciptakan segala apa yang ada di antara keduanya.”
Ilmuwan telah menemukan kebenaran pada tahun 1920 ini merujuk sebagaimana yang ada dalam Al-Qur'an. Kemudian tentang penciptaan segala apa yang ada di langit dan bumi juga telah disebutkan pada QS. Al-Hijr/15: 85 dan QS. Thaha/20: 6.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 12.
ADS HERE !!!