Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Naml/27: 88)
Potongan ayat 88, “Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan”, menjelaskan tentang bukti ilmiah kebenaran Al-Qur'an, menyingkap fakta berupa gunung-gunung yang kian kokoh dan besar pada hakikatnya tidak hanya diam, tetapi mereka terus bergerak.
Gerakan gunung-gunung disebabkan oleh pergerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini mengapung di atas lapisan mantel yang lebih rapat. Dari ke-giatan pergerakan inilah yang kemudian memunculkan suatu temuan dari ilmuwan bernama Alferd Wegener, ia mengemukakan, “Bahwa benua-benua di permukaan bumi ini pada awal mulanya adalah menyatu, tetapi kemudian lambat laun bergeser saling menjauh sehingga terpisah.”
Kemudian hasil penelitian geologi yang dilakukan ilmuwan pada awal abad 20, menyebutkan, “Kerak dan bagian terluar mantel bumi, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi menjadi segmen-segmen yang disebut lempengan. Menurut teori tektonik lempengan, lempengan-lempengan bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur mencapai 1 hingga 5 cm per tahun. Karena lempengan-lempengan tersebut terus bergerak, geografi bumi pun berubah secara perlahan. Setiap tahun, dapat disaksikan misalnya perubahan pada samudera Atlantik menjadi perlahan lebih lebar.”
Uraian di atas secara jelas menuturkan bukti-bukti bahwa gunung-gunung itu bergerak. Allah telah menjelaskan fakta ini berabad-abad silam ketika konsep alam semesta masih didasarkan takhayul dan mitos.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 51.
ADS HERE !!!