(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS. An-Najm/53: 32)
Allah senantiasa mengulang-ulang penyampaiannya soal kejadian manusia dari tanah sebagai isyarat bahwa manusia adalah makhluk lemah. Dan karenanya pula unsur tanah yang ada dalam dirinya seringkali membuatnya lengah dan akhirnya berbuat dosa, akan tetapi, hal tersebut bukan hanya sekedar isyarat, karena secara ilmiah tubuh manusia memang memiliki kemiripan dengan unsur yang dikandung dalam tanah.
Sebagaimana diketahui bahwa tanah sebenarnya tersusun dari butir-butir remah yang sangat halus. Adapun butir-butir tanah yang lebih besar terbentuk dari gabungan partikel-partikel liat yang diikat oleh silikat aluminium cair dan bagian ini disebut juga dengan partikel sekunder. Di dalamnya terdapat lebih dari sepuluh macam mineral yang komposisinya berbeda-beda tergantung pada perbedaan kadar likuiditas, kadar silikon dan aluminium serta partikel lain seperti magnesium dan potasium. Dari partikel sekunder inilah yang akhirnya membentuk tanah bersama-sama dengan butir pasir, mika, oksida besi, dan beberapa remah mineral berat, juga dengan debu vulkanik, garam, karbon, humus, bakteri, sisa kotoran makhluk hidup, pecahan meteor, dan debu langit.
Berdasarkan hasil analisis para pakar, ternyata dalam tubuh manusia juga terdapat unsur-unsur yang juga terdapat dalam tanah. Jaringan tubuh makhluk hidup mengandung 95% karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, belerang, dan lainnya yang diketahui ada 26 unsur.2 Dan jika dilihat dari proses janin tumbuh hingga terlahir dan tumbuh besar juga tidak terlepas dari asupan unsur bumi. Janin yang ada di perut makan dari ibunya yang mengkonsumsi makanan yang ditumbuhkan dari tanah dan setelah lahir hingga menjadi dewasa semua makanannya, baik itu tumbuhan maupun dari hewan semua berasal dari tanah.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Referensi:
Zaghlul Raghib An-Najjar, Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi, hal. 154.
Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 128.
ADS HERE !!!