Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. 757) Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan? (QS. Az-Zumar/39: 6)
Pernyataan “fi zhulumatin tsalatsin”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “tiga kegelapan”, menyatakan tiga daerah gelap yang terlibat dalam per-kembangan janin. Daerah gelap ini adalah: kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput/plasenta. Sebagaimana kita ketahui, biologi modern telah mengungkapkan, bahwa perkembangan janin berlangsung dengan cara yang diungkap ayat ini, yaitu dalam tiga daerah gelap. Lebih lanjut, perkembangan mutakhir dalam ilmu janin menunjukkan bahwa tiga daerah ini masing-masing terdiri atas tiga lapis.
Dinding perut secara melintang terdiri atas tiga lapis: oblique-luar, oblique-dalam, dan otot abdominis tranverses. Demikian pula dengan dinding rahim yang terdiri atas tiga lapis: epimetrium, myometrium, dan endometrium. Begitu pun dengan plasenta yang juga terdiri atas tiga lapis: amnion (selaput dalam di sekitar janin), chorion (lapisan omnion tengah), dan decidua (lapisan omnion luar).
Sebagaimana yang akan dipahami, ayat ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Dewasa ini, hal itu sudah menjadi pengetahuan dasar yang tercantum dalam buku-buku embriologi yang dipakai fakultas-fakultas kedokteran. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi. Fakta ini diuraikan sebagai berikut: “Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan; pre-embrionik, dua setengah minggu pertama. embrionik, sampai akhir minggu kedelapan. dan fetus/janin, dari minggu kedelapan sampai kelahiran”.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Agus Susanto, Islam Itu Sangat Ilmiah, hal. 31-32
ADS HERE !!!