Demi langit yang mempunyai jalan-jalan, (QS. Adz-Dzariyyat/51: 7)
Salah satu faktor penting keseimbangan dalam alam se-mesta adalah kenyataan bahwa benda-benda langit mengikuti jalur tertentu. Bintang, planet, dan bulan berotasi pada sumbu masing-masing dan juga berotasi bersama sistem tempat me-reka berada. Alam semesta berfungsi dalam keteraturan yang sudah diselaraskan, mirip roda-roda di dalam pabrik.
Terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di alam semesta yang bisa teramati. Setiap galaksi kecil memiliki sekitar satu miliar bintang, sementara galaksi besar memiliki lebih dari satu triliun. Sebagian besar bintang tersebut memiliki planet dan sebagian besar planet memiliki satelit atau bulan. Seluruh benda langit ini mengikuti jalur dan orbit yang diperhitungkan dengan sangat tepat. Telah berjuta tahun, setiap benda langit bergerak pada jalurnya dalam keserasian sempurna bersama benda langit lainnya.
Lebih lanjut, jalur di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh beberapa benda langit saja. Tata surya dan bahkan galaksi lain juga menunjukkan pergerakan besar mengitari titik pusat lain. Setiap tahun, bumi bersama tata surya berpindah sekitar 500 juta km dari tempatnya semula. Telah diperhitungkan bahwa sedikit penyimpangan dari jalur semestinya mempunyai konsekuensi drastis yang bisa membawa pada kehancuran sistem alam semesta secara keseluruhan.
Pada saat Al-Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop untuk mengamati benda langit yang berjarak jutaan km di angkasa, teknologi pengamatan yang canggih, ataupun pengetahuan modern tentang fisika dan astronomi yang kita miliki sekarang. Jadi, tidaklah mungkin untuk menemukan bahwa alam semesta memiliki “jalan-jalan” sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an: Demi langit yang mempunyai jalan-jalan. Kenyataannya, Al-Qur'an menyatakannya pada waktu itu; memberikan penjelasan gamblang tentang fakta tersebut. Ini adalah bukti bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah.
Wallahu A'lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 24-26.
ADS HERE !!!