“Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menjelaskan ber-ulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa, atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka”. (QS. Thaha/20: 113)
Ayat ini menyatakan bahwa Al-Qur'an berbahasa Arab dan Allah yang memilih bahasa itu. Jika demikian, wahyu Ilahi kepada Nabi Muhammad saw. yang disampaikan ini bukan hanya penyampaian kandungan maknanya, tetapi sekaligus dengan redaksi, kata demi kata, yang kesemuanya dipilih dan disusun langsung oleh Allah swt. Dipilihnya bahasa Arab untuk menjelaskan petunjuk Allah swt. dalam Al-Kitab ini disebabkan masyarakat pertama yang ditemui Al-Qur'an adalah masyarakat berbahasa Arab. Tidak ada satu ide yang bersifat universal sekalipun kecuali menggunakan bahasa masyarakat pertama yang ditemuinya. Dan juga karena keunikan bahasa Arab dibanding dengan bahasa-bahasa yang lain. Rujuklah surah Yusuf/12: 2 untuk memahami lebih banyak tentang keunikan dan keistimewaan bahasa Arab.
Yang dimaksud dengan membaca Al-Qur'an adalah membacanya dalam bahasa Arab. Berkaitan dengan hal itu, seorang Guru Besar Universitas Cambridge, Knett Grigh, mengatakan, “Al-Qur'an lebih unggul dan menjadi pedoman hidup manusia sepanjang masa, karena Al-Qur'an mencakup hal-hal yang kecil maupun yang besar. Tidak ada sesuatu yang tidak diatur oleh Al-Qur'an. Saya yakin, Al-Qur'an mampu mempengaruhi orang-orang Barat, dengan syarat, Al-Qur'an dibacakan dengan bahasa aslinya, karena terjemahannya tidak mampu memberi pengaruh kejiwaan dan ruhani, berbeda dengan bacaan aslinya yang menggerakan jiwa dan meluluhkan kalbu.” Seluruh umat Islam harus mempelajari Al-Qur'an dalam bahasa aslinya, sebab, hal itu mengandung berbagai hikmah. Selain yang telah diungkapkan oleh Knett Grigh, hikmah mempelajari Al-Qur'an dalam bahasa aslinya untuk menjaga autentisitas dan keorisinilan Al-Qur'an, hikmah lainnya adalah Al-Qur'an akan menjadi identitas kaum muslimin di seluruh dunia dan sebagai sarana pemersatu umat.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Referensi:
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 7, hal. 679.
Agus Susanto, Islam Itu Sangat Ilmiah, hal. 167-168.
ADS HERE !!!