Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya. (QS. Adz-Dzariyyat/51: 47)
Ayat 47 menegaskan kekuasaan Allah swt. pada penciptaan langit. Namun, pada akhir ayatnya disebutkan “dan kami benar-benar meluaskannya.” Awalnya ungkapan Al-Qur'an ini belum sepenuhnya dipahami, akan tetapi kemudian terbukti setelah adanya penemuan yang meng-gunakan data pengamatan pada tahun 1929. Penemuan ini adalah hasil pengamatan Edwin Hubble, seorang ahli astronomi Amerika, ia menemukan bahwa bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Cara beliau membuktikan bahwa alam semesta mengalami pengem-bangan adalah didasarkan pada hukum-hukum fisika yang berlaku, cahaya yang mendekati titik pengamatan berubah menjadi ungu dan cahaya yang menjauhi titik tersebut menjadi merah. Dalam pengamatannya, Hubble mencatat kecenderungan ke arah merah dalam cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang. Singkatnya, bintang-bintang bergerak menjauh dan semakin jauh setiap saat. Dan bahkan, bintang dan galaksi tidak hanya menjauhi kita, tetapi menjauhi satu sama lain yang menandakan bahwa alam semesta ini terus-menerus mengembang.
Penemuan tentang pengembangan semesta sebenarnya awalnya ditemukan pada tahun 1922 oleh ahli fisika Rusia, Alexandra Friedman. Beliau menghasilkan perhitungan bahwa struktur alam semesta tidaklah statis dan impuls kecil pun mungkin cukup untuk menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau mengerut menurut teori relativitas.
Dengan demikian, yang diungkapkan Al-Qur'an pada ayat ini adalah sebuah keniscayaan, bukan cuma karena telah terbukti, tapi karena yang mengungkapnya adalah penciptanya sendiri, yaitu Allah swt.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Referensi:
Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 4.
Agus Susanto, Islam Itu Sangat Ilmiah, hal. 37.
ADS HERE !!!