Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Namun orang-orang yang kafir berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka. (QS. Al-Ahqaf/46: 3)
“Dan apa yang ada di antara keduanya (langit dan bumi)”, merupakan redaksi Al-Qur'an yang paling sering disebutkan yang merupakan penyampaian Al-Qur'an yang mengisyaratkan akan adanya partikel-partikel selain benda-benda angkasa yang telah terbentuk.
Di antara ayat yang juga menyebutkan soal ini adalah ayat 85 surah Al-Hijr, ayat 6 surah Thaha, dan ayat 16 surah Al-Anbiya'. Menurut Harun Yahya, ayat-ayat tersebut mengisyaratkan pada bagian angkasa yang terpisah dari bintang-bintang dan planet-planet yang saat ini sebagian kecil dapat kita saksikan dengan mata kepala.
Dalam ilmu perbintangan, partikel-partikel yang di-maksudkan pada ayat di atas dinamakan interstellar galatic material atau materi antar bintang yang mana ini terdiri atas 60% hidrogen, 38% helium, dan 2% unsur-unsur lain. Dari materi antar bintang, 99% terdiri atas gas dan 1% berupa debu, yang mungkin mengandung unsur-unsur berat dalam bentuk partikel-partikel kecil berdiameter 0,0001 hingga 0,001 mm. Sekalipun partikel ini sangat halus sehingga dapat dianggap sebagai debu, asap, atau gas, namun memiliki massa lebih besar dari pada total seluruh galaksi di ruang angkasa.
Dengan berdasar pada fakta di atas, berarti apa yang disampaikan Al-Qur'an adalah sebuah isyarat keilmuan yang tidak mungkin dibuat sendiri oleh Nabi Muhammad saw. yang pada waktu itu penelitian dan apalagi kemampuan keilmuan tentang ruang angkasa masih sangat terbatas.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 12.
ADS HERE !!!