demi lautan yang penuh gelombang, (QS. Ath-Thur/52: 6)
Ayat 6 “demi lautan yang penuh dengan gelombang”, dalam terjemahan lain diartikan “dan laut yang dibakar api”. Kedua terjemahan tersebut pada dasarnya didasarkan pada pemilihan asal katanya. Untuk terjemahan kedua, memahami kata masjur dari kata sajara, yaitu ‘membakar’ atau ‘memanaskan’.
Jika diterjemahkan dengan ‘membakar’ maka salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud sejalan dengan ayat di atas, bahwa Nabi saw. bersabda, “… Sesungguhnya di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut.” Ayat Al-Qur'an dan hadis di atas mungkin terdengar bertentangan dengan fakta karena air dan api adalah dua hal yang bertolak belakang. Namun, redaksi kedua dalil tersebut kemudian terbukti secara tidak sengaja pada ekspedisi bawah laut yang dilakukan para ilmuwan untuk mencari harta karun tiba-tiba dikejutkan ketika melihat deretan pegunungan vulkanik sepanjang puluhan ribu kilometer di dasar samudera yang kemudian mereka namai “mid-ocean ridge” (pegunungan tengah samudera).

Selain itu, proyek gabungan antara Kerajaan Arab Saudi, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk eksplorasi kekayaan mineral di dasar Laut Merah juga menemukan fenomena sejenis di mana ketika mengangkat tanah dari dasar laut dengan alat keruk, alat keruk tersebut tidak dapat didekati karena sangat panas, dan ternyata gumpalan tanah di dalamnya panasnya mencapai 30000 C. Dan selain pembuktian adanya api yang membakar di bawah laut, redaksi hadis yang menyebutkan bahwa “di bawah api ada laut” juga telah dibuktikan dengan penelitian bahwa di bawah cairan magma (molten rock) terdapat air dengan volume puluhan kali lebih besar daripada air yang ada di atas permukaan bumi.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Referensi:
Imam Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Jilid 1, Kitab Jihad, hal. 573.
Zaghlul Raghib Al-Najjar, Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi, hal. 67-70.
ADS HERE !!!