Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, (QS. Asy-Syams/91: 1)
Kata dluha dipahami oleh sebagian ulama yang memahami kata tersebut pada ayat ini dalam arti cahaya matahari secara umum atau kehangatannya. Pendapat yang lebih tepat adalah waktu di mana matahari naik sehingga terbayang bagaikan meninggalkan tempat terbitnya dengan kadar sepenggalahan.
Begitu pentingnya matahari dalam kehidupan kita di bumi ini. Dalam Al-Qur'an terdapat surah khusus mengenai matahari, yaitu surah Asy-Syams. Kata dluha berarti matahari pada waktu pagi hari, cahayanya sangatlah meng-enakkan dan menyehatkan tubuh kita dan pada waktu itu matahari terlihat bentuknya.
Allah bersumpah dengan matahari dan cahayanya pada waktu dhuha yang sangat terang dan kontras dengan sesaat sebelumnya di mana kegelapan menutup alam ini. Kemudian Allah bersumpah dengan bulan yang bertolak belakang dengan matahari, sebab ia bukan sumber cahaya tetapi hanya menerima cahaya dari matahari. Menurut kajian ilmiah, cahaya di pagi hari adalah yang paling lengkap kekayaan panjang gelombangnya.
Oleh karena itu, cahaya matahari pagi paling baik khasiatnya bagi manusia. Matahari adalah sumber energi utama bagi manusia, sedang cahayanya terdiri dari cahaya tampak, inframerah, dan ultraviolet. Cahaya tampak memiliki tujuh spektrum yang berbeda dan masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda bagi tubuh manusia. Adapun inframerah bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada otot-otot, dan ultraviolet berfungsi sebagai fitokatalis yang mempercepat perubahan pro-vitamin D yang ada pada kulit manusia menjadi vitamin D.
Wallahu A'lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Referensi:
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 15, hal. 342.
Umar Juoro, Kebenaran Al-Qur'an Dalam Sains, hal. 92.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Tafsirnya, Jd. 10, hal. 678.
ADS HERE !!!