Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Mahahalus, Maha Mengetahui. (QS. Al-Hajj/22: 63)
Di samping menyediakan air untuk memenuhi ke-butuhan utama makhluk hidup di bumi, hujan juga memiliki sifat menyuburkan. Butiran air yang menguap dari laut dan mencapai awan mengandung zat-zat yang “menghidupkan kembali” tanah tandus. Tetesan hujan dengan fungsi revitalisasi ini disebut “tetesan tegangan permukaan”. Tetesan ini berasal dari lapisan atas permukaan laut yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan permukaan yang tebalnya sepersepuluh millimeter inilah ditemukan sejumlah besar limbah organik yang terbentuk dari dekomposisi alga dan zooplankton mikroskopis.
Garam-garam yang turun bersama hujan, merupakan contoh skala kecil pupuk yang biasanya digunakan untuk meningkatkan produktivitas (kalsium, magnesium, kalium, dll.). Logam-logam berat dari jenis yang ditemukan dalam aerosol menciptakan unsur-unsur yang meningkatkan produktivitas selama pertumbuhan dan produksi tanaman. Singkatnya, hujan merupakan pupuk yang penting. Dengan pupuk yang disediakan oleh hujan saja, dalam seratus tahun tanah yang berkualitas jelek bisa mendapatkan semua unsur yang penting untuk tanaman. Hutan juga tumbuh dan mendapatkan sumber makanan dengan bantuan zat-zat kimia yang berasal dari laut ini.
Dengan cara ini, setiap tahun sekitar 150 juta ton partikel pupuk jatuh ke bumi. Seandainya tidak ada fungsi penyubur ini, tanaman di bumi akan jauh lebih sedikit dan keseimbangan kehidupan akan terganggu. Informasi tentang revitalisasi tanaman dalam ayat tersebut merupakan satu dari sekian banyak keajaiban yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Dan inilah bukti sebagian nikmat yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Allah swt. menurunkan air hujan yang mengandung banyak pupuk dan menghijaukan bumi untuk kemaslahatan makhluk-makhluk-Nya.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 89-90.
ADS HERE !!!