Dan sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur'an) setelah beberapa waktu lagi. (QS. Shad/38: 88)
Jika melihat fakta sejarah ketika Al-Qur'an diturunkan, maka akan didapati bahwa Al-Qur'an turun pada kondisi masyarakat dunia, khususnya bangsa Arab, yang masih berada dalam keadaan Jahiliah (kebodohan). Pada waktu itu, manusia belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini, bahkan, negara-negara Barat (Eropa) yang sekarang menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masih berada dalam masa kegelapan. Meskipun demikian, di dalam Al-Qur'an terdapat fakta-fakta ilmiah yang baru bisa dibuktikan kebenarannya pada zaman modern. Hal itu menunjukkan bahwa Al-Qur'an benar-benar merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt.
Abdul Malik Ali Al-Kulaib berkata, “Perkara yang tidak mungkin sampai kepada Rasulullah saw. melalui kecerdasan fitrah dan akal yang cemerlang adalah perkara ilmiah yang tertera di dalam Al-Qur'an Al-Karim. Perkara-perkara ilmiah itu membuktikan kebenaran Al-Qur'an tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kitab suci tersebut memang benar-benar diwahyukan dari sisi Allah Azza wa Jalla. Sekalipun Al-Qur'an turun berabad-abad sebelum munculnya ilmu pengetahuan modern, namun tidak ada seorang pun yang mampu menetapkan satu saja kesalahan ilmiah yang ada di dalamnya.
Seandainya Al-Qur'an itu ucapan manusia biasa, tentu menjadi sesuatu yang mustahil. Pemikiran-pemikiran manusia pada zaman Rasulullah saw. tentang masalah alam dan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain akan menjadi suatu permainan yang batil seandainya diterapkan melalui kacamata ilmu pengetahuan modern sekarang ini.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Agus Susanto, Islam Itu Sangat Ilmiah, hal. 31-32.
ADS HERE !!!