Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (QS. Ar-Rum/30: 23)
Ayat 23 surah Ar-Rum menyebutkan salah satu tanda kebesaran-Nya, yaitu tidur malam dan siang hari. Sebagian ulama memahami kata “siang hari” pada ayat ini bermakna “usahamu mencari rezeki di siang hari”. Namun, hal ter-sebut tidak harus selalu dipahami bahwa malam untuk tidur dan siang untuk bekerja, karena kenyataannya banyak orang yang menjadikan malam untuk mencari rezeki dan waktu siang untuk beristirahat. Pendapat ini dikuatkan dengan adanya kata fadl yang berarti kelebihan dari kadar kebutuhan yang juga berarti seseorang yang bekerja siang atau malam hari dapat dinilai sebagai upaya meraih kelebihan dari kadar kebutuhannya.
Sebab penyebutan manfaat tidur malam dan siang karena keduanya tentu mempunyai manfaat. Dr. Zaenab Ali Ahmad menyatakan, bahwa tidur merupakan realitas fisiologi yang sangat penting dalam hidup. Melalui tidur, anggota tubuh yang vital melakukan istirahat, khususnya perangkat saraf otot. Selain itu, dapat merilekskan dan menghilangkan ketegangan otot-otot dan saraf-saraf, menurunkan tekanan darah, mengurangi frekuensi denyut jantung dan gerak pernapasan paru-paru, serta detoksifikasi toksin dalam tubuh.

Sedangkan manfaat tidur siang yang diistilahkan dengan qailulah sebagaimana dipraktekkan oleh Rasulullah saw. memiliki banyak manfaat, di antaranya penelitian ilmuwan NASA menyebutkan bahwa konsentrasi seorang pilot lebih tinggi dengan tidur siang selama 24 menit, menurut Dr. James Maas, ahli fisiologi Cornell University, bahwa tidur siang sekitar 20 menit dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi. Selain itu, penelitian pada negara-negara industri menyimpulkan bahwa tidur siang dapat meningkatkan tenaga, produktivitas, serta kreativitas.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Referensi:
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 10, hal. 191-192.
Agus Susanto, Islam Itu Sangat Ilmiah, hal. 207-209.
ADS HERE !!!