“…Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah”. (QS. Al-Hajj/22: 5)
Ayat 5 surah Al-Hajj merupakan ajakan kepada manusia agar berpikir terhadap proses kejadiannya dan terhadap bumi yang digambarkan bergerak dan mengembang. Khususnya pada penggalan akhir ayat ini, yaitu pada kata ihtazzat dan rabat yang dalam Al-Qur'an terbitan Depag. RI diartikan ‘hiduplah bumi itu dan menjadi subur’. Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan Harun Yahya dalam bukunya, bahwa kata bahasa Arab untuk ‘hidup’ adalah ihtazzat yang berarti ‘bergerak’, atau juga ‘menjadi hidup’. Sedang kata rabat, yang diterjemahkan sebagai ‘menjadi subur’, mengandung makna ‘meningkat’, ‘berkembang’, dan juga ‘menggelembung’.
Dasar penggunaan kata ihtazzat dan rabat yang kemudian dipahami dengan makna ‘bergerak dan mengem-bang’ bukan tanpa alasan, sebab ketika air menembus lapisan-lapisan, partikel lumpur menjadi mengembang, secara ilmiah, maksudnya dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, gerakan tanah maksudnya adalah karena muatan elektrostatis pada permukaan partikel tanah yang basah setelah dihujani yang akhirnya menimbulkan ketidakstabilan dan gerakan tanah. Dan partikel tanah bergerak dan hidup juga disebabkan oleh pertumbuhan partikel air yang bergerak tanpa arah tertentu, serta sebagaimana yang dikenal dengan gerakan partikel mikroskopis atau ‘Gerakan Brownian’ yang namanya diambil dari penemunya, Robert Brown, yang menemukan bahwa ketika hujan jatuh ke tanah, air menyebabkan getaran dan guncangan pada molekul tanah.

Dan kedua, maksud dari pengembangan tanah adalah disebabkan karena ketika hujan turun, butiran air yang mengenai tanah menyebabkan partikel-partikelnya mengembang dan volumenya membesar. Dan dengan demikian, dapat dilihat bahwa penggunaan kata-kata dalam Al-Qur'an tidak pernah menunjukkan adanya pertentangan dengan fakta yang baru ditemukan dewasa ini dan akan datang.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi dkk.
Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Al-Qur'an, hal. 87-88.
ADS HERE !!!